Jakarta, Sambil duduk di atas kursi roda, jemari lentik Michelle (12 tahun) yang terhubung dengan selang infus menari lincah memainkan tuts keyboard. Meski digerogoti leukemia, bocah perempuan ini tak kehilangan semangatnya untuk main musik.
Michelle, anak kedua dari pasangan Lewi dan Yuvi ini adalah salah seorang pengidap kanker darah atau leukemia. Ia didiagnosis mengidap penyakit ini sekitar 3 bulan yang lalu dan sejak itu pula harus menjalani kemoterapi di sebuah rumah sakit di Jakarta.
Meski yang menggerogotinya adalah penyakit mematikan, sedikitpun tidak tampak ekspresi memelas di wajahnya. Demikian juga kedua orang tua dan Riko kakak kandungnya, semua tampak tegar dan penuh optimisme dalam menjalani hari-hari perawatan di rumah sakit.
"Obat kami adalah doa, itu yang utama. Selain kemoterapi, ada juga herbal sedikit-sedikit. Daun sirsak juga, mulai sedikit-sedikit meski awalnya belum boleh sama dokter," kata Lewi, ayah Michelle saat ditemui di RS MRCCC Siloam Semanggi, Senin (27/2/2012).
Michelle yang merupakan siswi kelas 6 SD Kalam Kudus Cengkareng didiagnosis leukemia 3 bulan lalu, kurang lebih sebulan sejak mulai merasakan gejala awal. Lewi mengisahkan, awalnya Michelle hanya terjatuh saat dorong-dorongan dengan teman di sekolah.
Dikira hanya jatuh biasa, Lewi menganggap sakit di punggung Michelle akan sembuh dengan sendirinya. Namun bukannya sembuh, nyeri tulang di punggung itu lama-lama disertai dengan gejala pucat, kulit lebam dan kemerahan serta tidak kuat berdiri apalagi jalan kaki.
Lama-kelamaan Michelle tidak bisa bergerak sama sekali, sehingga sang ayah membawanya untuk tes darah. Dari hasil tes darah itulah, Michelle ketahuan mengidap kanker darah putih atau leukemia yang hingga kini tidak diketahui pasti apa penyebabnya.
"Kalau makanan saya kira tidak ya, di rumah pola makannya sangat sehat. Dari silsilah keluarga juga tidak ada riwayat kena kanker. Rokok juga tidak, kami tidak merokok di rumah," kata Lewi.
Sejak didiagnosis leukemia, kondisi Michelle sempat memburuk dan harus terbaring di rumah sakit sambil menjalani kemoterapi. Selama berminggu-minggu, gadis yang konon selalu mendapat rangking 2 di kelasnya ini tidak bisa melakukan hobinya yakni bermain piano.
Baru dalam 2 minggu terakhir, Michelle mulai bisa menggerakkan tangannya meski untuk berjalan masih harus menggunakan kursi roda. Demi membahagiakan sang anak, Lewi membawakan sebuah keyboard ke rumah sakit untuk menggantikan piano agar anaknya bisa tetap menyalurkan hobinya.
Dengan tangannya yang masih terhubung ke selang infus, Michelle selalu tampak bersemangat dan lupa akan penyakitnya kalau sudah duduk di kursi roda dan memainkan keyboard. Gadis yang sudah sejak umur 4 tahun belajar piano ini sangat menikmati bermain musik, meski tidak pernah bercita-cita jadi pemain musik.
"Tidak ingin jadi penyanyi atau pemain musik. Mau jadi dokter saja," kata Michelle lirih. - Sumber
"Obat utama kami adalah Doa"
Jika kita menggunakan pikiran saja, ah lebih baik 1 tangan bekerja ketimbang 1000 tangan banyak berdoa. dan jika kita hanya menggunakan perasaan, mungkin keluarga itu hanya tinggal "menunggu mati" dengan keadaan deseperate, stress, frustrated dan lain.
Tapi yang kita tahu, Tuhan tidak tidur, Tuhan menepati semua janjinya, Tuhan takkan memberi yang buruk bagi mereka yang melakukan yang terbaik. tapi sejenak kita bertanya, apa sih yang membuat mereka bertahan ? sementara banyak kasus leukemia berujung pada "kematian" ?
Itu karena Tuhan ada, hidup dan bersinar di dalam hati mereka. Ketika mereka mengijinkan Tuhan hidup di hartinya, mereka percaya bahwa Tuhan sedang bekerja saat itu juga, yang kita lakukan sebagai manusia hanyalah terus beriman kepada Tuhan yesus, jangan berhenti berharap dan teruslah meminta kesembuhan, sebab Tuhan berkata " Mintalah, maka akan diberikan" sesungguhnya Dialah Tuhan yang teramat baik sepanjang masa
bayangkan jika tidak ada Tuhan didalam hati mereka, mungkin mereka berobat hingga ke luar negeri, terus mencari dokter terbaik yang ada di dunia, kebingungan, panik, dan segala macam. Terpujilah Tuhan karena mereka masih diberi semangat untuk hidup, mempunyai harapan untuk sembuh. mari kita bersama berdoa untuk kesembuhan dan ketegaran mereka. Amin
Sekarang pasang telinga baik baik, dan resapi lagu ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Masukkan tanggapan kamu tentang artikel ini