lihat label kepribadian

Label

Minggu, 19 Desember 2010

Jangan kau jadikan aku isterimu

 
Sungguh betapa hebat seorang ibu :
Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti dengan alasan bosan kamu berpaling pada perempuan lain

kamu harus tahu meski bosan mendengar suara dengkurmu, melihatmu begitu pulas, wajah mantan yang terlihat begitu sempurnapun tak mengalihkan pandanganku dari wajah lelahmu setelah bekerja seharian

Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kamu enggan hanya untuk mengganti popok anakmu ketika dia terbangun tengah malam

sedang selama sembilan bulan aku harus selalu membawanya di perutku, membuat badanku pegal dan tak lagi bisa tidur sesukaku

Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kita tidak bisa berbagi baik suka dan sedih dan kamu lebih memilih teman perempuanmu untuk bercerita

kamu harus tahu meski begitu banyak teman yang siap menampung curahan hatiku, padamu aku hanya ingin berbagi dan aku bukan hanya teman tidurmu yang tidak bisa diajak bercerita sebagai seorang sahabat


Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kamu langsung tertidur setelah kita bercinta

kamu harus tahu aku menikmati kebersamaan denganmu dan mendengar rayuan gombalmu yang lebih terdengar lucu daripada romantis adalah saat-saat yang kutunggu


Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti dengan alasan sudah tidak ada kecocokan kamu memutuskan menjatuhkan talak padaku

kamu tahu betul, kita memang berbeda dan bukan persamaan yang menyatukan kita tapi komitmen bersama

Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kamu memilih tamparan dan pukulan untuk memperingatkan kesalahanku

sedang aku tidak tuli dan masih bisa mendengar kata-katamu yang lembut tapi berwibawa

Jangan pilih aku sebagai istrimu, jika nanti setelah seharian bekerja kamu tidak segera pulang dan memilih bertemu teman-temanmu

sedang seharian aku sudah begitu lelah dengan cucian dan setrikaan yang menumpuk dan aku tidak sempat bahkan untuk menyisir rambutku, anak dan rumah bukan hanya kewajibanku karena kamu menikahiku bukan untuk jadi pembantu tapi pendamping hidupmu dan jika boleh memilih aku akan memilih mencari uang dan kamu di rumah saja sehingga kamu akan tahu bagaimana rasanya


Jangan pilih aku sebagai istrimu, jika nanti kamu lebih sering di kantor dan berkutat dengan pekerjaanmu bahkan di hari minggu daripada meluangkan waktu bersama keluarga

Aku memilihmu bukan karena aku tahu aku akan hidup nyaman dengan segala fasilitas yang bisa kamu persembahkan untukku Harta tidak pernah lebih penting dari kebersamaan kita membangun keluarga karena kita tidak hidup untuk hari ini saja

Jangan pilih aku jadi istrimu, jika nanti kamu malu membawaku ke pesta pernikahan teman-temanmu dan memperkenalkanku sebagai istrimu

meski aku bangga karena kamu memilihku tapi takkan kubiarkan kata-katamu menyakitiku. bagiku pasangan bukan sebuah trofi apalagi pajangan, bukan hanya seseorang yang sedap dipandang mata tapi menyejukkan batin ketika dunia tak lagi ramah menyapa. rupa adalah anugerah yang akan pudar terkikis waktu dan pada saat itu kamu akan tahu kalau pikiran dangkal telah menjerumuskanmu

Jangan pilih aku jadi istrimu, jika nanti kamu berpikir akan mencari pengganti ketika tubuhku tak selangsing sekarang

kamu tentunya tahu kalau kamu juga ikut andil besar dengan melarnya tubuhku karena aku tidak lagi punya waktu untuk diriku sedang kamu selalu menyempatkan diri ketika teman-temanmu mengajakmu berpetualang

Jangan buru-buru menjadikanku istrimu, jika saat ini kamu masih belum bisa menerima kekurangan dan kelebihanku

sedang seiring waktu kekurangan bukan semakin tipis tapi tambah nyata dan kelebihanku mungkin akan mengikis kepercayaan dirimu. kamu harus tahu perut buncitmu tak sedikitpun mengurangi rasa cintaku dan prestasimu membuatku bangga bukan justru terluka
 
Jadikan aku isterimu, ketika kamu mampu menerima aku apa adanya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masukkan tanggapan kamu tentang artikel ini