lihat label kepribadian

Label

Minggu, 24 April 2011

Doa yang terjawab

Dalam suatu pendakian, Brenda Foltz menarik tali terlalu keras sehingga mengenai matanya, dan lensa kontaknya terlepas. Dari tempat berpijaknya yang berbahaya, dengan panik dia berusaha mencari lensa kecil yang transparan seperti tetesan air itu. Brenda sadar, sia-sia dia berusaha mencarinya dengan keterbatasan geraknya saat itu. Dia berusaha mencari sebisanya sambil berdoa dengan hati yang gundah. Akhirnya dia melanjutkan pendakian dengan satu-satunya pengharapan dalam hati, yakni bahwa lensa kontak itu masih ada di dalam matanya, terselip di sudut mata atau di bawah kelopak matanya.

Setelah mencapai puncak, ia meminta temannya untuk memeriksa matanya. Ternyata tidak ada. Pupus sudah harapannya. Brenda sangat kecewa dan cemas karena tidak menemukan lensa itu.
Saat mereka beristirahat, memandang dunia dari sudut yang benar-benar menakjubkan, sebuah ayat terlintas di kepalanya, "Mata TUHAN menjelajah seluruh bumi."
"Dari tempatnya berada, Allah pasti tahu di mana lensa itu berada, namun saya tidak akan pernah melihatnya lagi", demikian pikirnya.
Setengah jam kemudian seorang gadis yang tidak tahu mengenai musibah hilangnya lensa kontak berseru, "Hai teman-teman, adakah di antara kalian yang kehilangan lensa kontak ?"
Dengan tergesa-gesa Brenda menghampirinya, sementara gadis itu terus berteriak, "Di sini ada seekor semut yang sedang mengangkut lensa kontak !"
Benar-benar menakjubkan. Kilat khusus ! Brenda mendapatkan kembali lensa kontaknya dari seekor semut yang bekerja keras mengangkutnya. Dia masih terpana saat membasuh dan memasukkan kembali lensa kontak itu ke matanya.
Dia merasa seolah Allah baru saja memberikan pelukan hangat dan mengatakan, "Putri-Ku terkasih, Aku memperhatikan setiap hal kecil dalam hidupmu."

Brenda menulis surat dan menceritakan kisah ini pada keluarganya.
Kemudian ayahnya menggambar sebuah kartun yang bercerita mengenai seekor semut yang mengangkut lensa kontak sebesar lima kali besar tubuhnya. Semut itu berkata pada Allah, "Tuhan, saya tidak mengerti mengapa Engkau ingin aku membawa benda ini ! Apa sih gunanya ? Saya bahkan tidak tahu benda apa ini, tidak dapat dimakan, sangat besar, dan berat. Tapi tak apalah, jika Engkau
menghendakinya, Tuhan, saya akan coba. Yang jelas, saya melihat benda ini hanya sebagai sampah yang tak berguna !"

Saat kita berdoa, Allah mengulurkan tanganNya melalui ciptaanNya yang lain. Sebaliknya, saat saudara kita berdoa, mungkin Allah ingin memakai kita sebagai jawaban doanya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masukkan tanggapan kamu tentang artikel ini