Kulitmu kurang putih. Badanmu kurang tinggi. Rambutmu kurang lurus. Bibirmu kurang seksi. Otakmu kurang cerdas. Wajahmu kurang menawan. Namamu kurang populer.
Apa pernah semua hal nggak penting itu membuatmu merasa kurang berharga?
Well, gimana yaa.. Emang gitu sih kenyataannya.. mungkin begitu katamu.
Hohoho.
Benarkah?
Dirimu kurang berharga?
Yang benar saja!
Pernahkah kamu benar-benar menghitung 'harga' dirimu?
Kalo belum, coba pikirkan..
Pernah mengganti gigi palsu?
Berapa harganya? Seratus ribu? Dua ratus ribu?
Hoho. Yang benar saja. Mungkin dua juta.
Matamu kurang jelas melihat? Harus pakai kacamata?
Berapa harganya? Lima puluh ribu?
Ugh. Dapat bingkainya saja enggak.
Paling kurang tiga ratus ribu. Itu yang paling murah, kali..
Pernah ikut program pelangsingan? Atau ikut fitness?
Berapa biayanya? Seratus ribu?
Hmm.. mungkin kalo fitness kelas 'biasa aja' bisalah.
Program pelangsingan? Jadi member aja lebih dari segitu.
Pernah patah tangan?
Berapa biaya keseluruhannya?
Nggak kebayang deh. Satu juta juga nggak cukup.
Ginjalmu bermasalah?
Kira, kira berapa biaya untuk 'mengurus'nya?
Oh, my.. Setidaknya beberapa juta rupiah.
Jantungmu mengalami sesuatu?
Oh, no. Kalo ringan, mungkin dua puluh juta cukup.
Atau tiga puluh.
Otakmu mengalami pendarahan?
Hmghh.. Kalo parah, bisa sampai ratusan juta biaya pengobatannya.
Jika dirimu nggak berharga, bolehkah saya pinjam matamu? Atau tanganmu yang sebelah kiri? Atau, otakmu yang 'biasa aja' itu?
Nggak?
Oke. Gimana kalo saya bayar? Dua puluh juta untuk otakmu yang hanya berisi sel abu-abu kecil itu?
Hmm.. Nggak juga?
Jadi berapa harganya? Katanya nggak berharga?
Kamu pikir-pikir dulu?
Hmhh.. Sampe mati pun saya jamin kamu nggak akan mau menukarkan otakmu (atau ginjalmu atau jantungmu atau paru-parumu atau bahkan kakimu yang bentuknya aneh itu, atau bibirmu yang kurang seksi atau matamu yang kurang bersinar atau bahkan hidungmu yang kurang mancung) itu!!!!
Atau.. gimana kalo dua puluh juta untuk kulitmu yang kurang putih bersinar itu?
Nggak juga?
Jadi, berapa dong harganya? (mulai kesel nih..).
Nggak, deh.
Mungkiiinnn, lebih baik punya hidung biarpun nggak mancung,
mendingan punya mata walaupun kurang indah,
mendingan punya otak, walaupun nggak secerdas Einstein,
mendingan punya tangan walaupun nggak bisa melukis seindah daVinci,
mendingan punya badan yang biasa -nggak seaduhai Brad Pitt, maksudnya- ketimbang sakit-sakitan..
Mendingan.. punya semua yang kumiliki sekarang deh,
ketimbang dapet -berapa tadi? dua puluh juta? lima puluh juta? seratus juta?- semuanya kayaknya nggak cukup deh buat ganti suku cadang tubuhku.
Lagi, menurut Tony Buzan dalam bukunya Head First, untuk membuat peralatan yang berfungsi persis seperti mata kita saja dibutuhkan seperangkat mesin canggih yang bernilai kira-kira 750 miliar rupiah.
Bayangkan, hanya untuk membuat sebuah alat yang berfungsi seperti mata kita!! Berarti mata kita saja seharga 750 miliar! Gimana yang lain? Jantung, paru-paru, ginjal, otak, syaraf-syaraf...
Ohh..
Jadi, berapa saya harus menawar?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Masukkan tanggapan kamu tentang artikel ini